APRESIASI KETUA ALIANSI MASYARAKAT KAMPUS (AMK) KAB. HUMBAHAS ATAS SIKAP TEGAS KAPOLRI JENDERAL LISTYO SIGIT PRABOWO
Tobaforindo || Ketua Aliansi Masyarakat Kampus (AMK) Kab. Humbahas, RICHARD C. SIBURIAN mengapresiasi Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dimana dalam penanganan kasus pembunuhan Brigadir Nofriansyah Yoshua Hutabarat yang diduga melibatkan Irjen Pol. Ferdy Sambo, Kapolri membentuk timsus untuk melakukan penyidikan tindak pidana dan juga proses penanganan dugaan pelanggaran kode etik dalam rangkaian penanganan kasus kematian Brigadir Yosua, dimana sampai saat ini penanganan kasus kematian Brigadir Yosua telah memiliki titik terang.
“Setelah mengikuti perkembangan penanganan kasus pembunuhan terhadap Brigadir J (Nofriansyah Yoshua Hutabarat), AMK Kab. Humbahas menilai patut dan sangat layak memberikan apresiasi kepada Polri dibawah kepemimpinan Bapak Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo. Sikap tegas, responsif, transparan, dan akuntabel dalam penanganan kasus tersebut membuktikan bahwa Polri, telah mengedepankan proses penegakan hukum yang professional, berwibawa dan bermartabat,” ucap Ketua Aliansi Masyarakat Kampus (AMK) Kab. Humbang Hasundutan, RICHARD C. SIBURIAN kepada awak media, Selasa(9/8/2022).
RICHARD C. SIBURIAN menilai langkah tegas Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo yang dilakukan dalam penanganan pada kasus tewasnya Brigadir Yoshua Hutabarat baik dalam penanganan pidana maupun pelanggaran kode etik Polri terhadap terduga pelaku, sudah tepat.
“Kapolri selalu menyampaikan bahwa pembuktian yang dilakukan untuk mencari kebenaran materil atas suatu tindak pidana selalu berdasar pada scientific crime investigation sebagai upaya penguatan alat bukti dalam penanganan perkara pidana, termasuk dalam kasus meninggalnya Brigadir Yoshua,” ujarnya.
Penyidikan berbasis ilmiah hal itu merupakan bentuk pertanggungjawaban Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo kepada publik bahwa hasil penyidikan kasus tersebut benar-benar transparan dan dapat dibuktikan secara ilmiah. Polri menghimpun berbagai macam ahli, mulai dari unsur biologi, kimia forensik, balistik forensik, IT Forensik, hingga kedokteran forensik, sehingga unsur-unsur ilmiah dari pembuktian kasus pidana tersebut bisa terpenuhi.
“Selain itu kita juga mendukung Polri yang dalam pelaksanaan tugas berkomitmen dalam keterbukaan dan ketegasan untuk membangun stabilitas keamanan saat ini dan di masa yang akan datang. Saya optimis sikap yang diambil oleh Kapolri terutama dalam penanganan kasus kematian Brigadir Yoshua akan meningkatkan integritas, dan kepercayaan publik pada institusi Polri,” tukas RICHARD.
Aktivis muda dari Kabupaten Humbang Hasundutan ini mengaku sangat mengagumi program Polri Presisi yang digagas Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo. Program ini mampu menumbuhkan kepercayaan publik kepada Polri. Bahkan, semua lembaga survei menempatkan Polri peringkat pertama mendapatkan kepercayaan publik dalam penegakan hukum.
Penerapan Program Polri Presisi dalam tubuh Polri sendiri sebut RICHARD juga telah dilakukan oleh Bapak Kapolri, hal ini terbukti dari tindakan Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo yang diawali dengan “Mutasi dan penempatan khusus terhadap anggota Polri yang diduga melakukan pelanggaran Kode Etik” bahkan langkah yang lebih maju lagi telah menetapkan 4 orang tersangka dalam kasus pembunuhan Brigadir Yoshua diantaranya FS, E, RR dan KM, hal ini mencerminkan Polri Presisi yang digagas oleh Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo tidak sekedar, namun Kapolri telah membuktikan bahwa Polri prediktif, responsibilitas, transparansi dan berkeadilan,”
Semoga untuk kedepan Institusi Polri semakin professional, transparansi dan akuntabel dalam hal penangan kasus dan juga pelayanan terhadap publik untuk menjaga dan meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap Polri pungkasnya. (Marison Simamora)