Terkait Kasus Penemuan Bayi Didalam Kardus, Di Letakkan Di Depan Rumah Warga. Polisi Tangkap Ibu Si Bayi Dan Kekasihnya.

Uncategorized

Terkait Kasus Penemuan Bayi Didalam Kardus, Di Letakkan Di Depan Rumah Warga. Polisi Tangkap Ibu Si Bayi Dan Kekasihnya.

 

 

Tobaforindo || Pematangsiantar. Tepatnya di hari Sabtu (29/Okt) pukul 22.00 wib.,Warga jalan Mawar kel. Simarito Kecamatan Siantar Barat Kodya Pematang Siantar, Sempat geger dengan ditemukannya seorang bayi didalam kardus, terletak didepan pintu rumah seorang warga.

Selanjutnya, mengetahui ada bayi ditemukan didalam kardus, terletak di depan pintu rumah seorang warga, sehingga menimbulkan pertanyaan bagi warga.Dan dengan seketika nya wargapun berbondong bondong mendatangi lokasi,untuk menyaksikan penemuan bayi tersebut

Dan tak lama berselang seorang warga yang berstatus Anggota Polri melaporkan peristiwa penemuan bayi tersebut kekantor Kepolisian Polres Pematang Siantar. Selanjutnya pihak kepolisian dari Satreskrim Polres Pematang Siantar, dengan seketikanya tiba dilokasi, untuk melakukan penyelidikan.

Mengenai peristiwa tersebut dikonfirmasi kepada Kasat Reskrim Polres Pematang Siantar AKP Banuara Manurung SH, melalui Kasie Humas AKP Rusdy Ahya ,jelasnya secara tertulis kepada wartawan

Peristiwa ini terjadi atas adanya sepasang kekasih berinisial AHA. (Lk)
19 tahun Warga Saitt Buttu Kecamatan Pamatang Sidamanik Kabupaten Simalungun.

Melakukan hubungan terlarang (hubungan suami istri) dengan kekasihnya berinisial SM (Pr) 21 Tahun Warga yang sama dengan lelakinya di Sait Buttu. Atas hubungan suami istri yang mereka lakukan tersebut, hingga menimbulkan kehamilan bagi SM.

Sesuai hasil pemeriksaan yang dilakukan terhadap SM, ia mengatakan bahwa sejak bulan Maret lalu atas kejadian yang mereka lakukan tersebut, ianya terlambat datang bulan, sehingga menimbulkan kecurigaan baginya. Dan saat ia periksa ternyata dia positif hamil.

Dalam kesehariannya dia sering berdiam diri dieumah, dan untuk mengkelabui orang tuanya agar kehamilannya tersebut tidak diketahui kedua orang tuanya SM sering mengenakan pakaian ( baju) terusan atau baju kembang. Pungkas Humas AKP Rusdy juga secara tertulis kepada wartawan

READ  Bupati Humbahas Tinjau Progres Rekonstruksi Jalan di Parlilitan dan Tarabintang

Kemudian lanjut Rusdy, Kemarin tepatnya dihari Sabtu (29/Okt) dini hari . Usia kehamilan SM, genap Delapan Bulan. Namun saat ia berada dirumahnya sendirian, ia merasakan sakit dibawah perutnya dan saat ia lihat,ternyata dia sudah pecah ketuban dan melahirkan dengan sendirinya tanpa dibantu orang lain.Dan untuk memutuskan Tali Pusarnya ,sesuai pengakuannya ia memutuskannya dengan menggunakan gunting lalu membungkus bayi tersebut kedalam kain, dan meletakkan nya kedalam Kardus.

Selanjutnya terang Rusdy, Dihari yang sama Sabtu (29/Okt) pukul 14.00
kekasihnya inisial AHA datang kerumah SM. Kemudian membawa SM dan bayi itu, dengan mengendarai Septor berangkat menuju ke kota Siantar. Dan setelah sampai di Siantar AHA membeli pakaian baby di Toko Haritsa Baby Shop

Pada pukul 18.00 wib, A. H. A. dan S. M. datang ke Mesjid Soleh di Jl. Jawa kel. Banten kec. Siantar barat kota Pematangsiantar untuk membersihkan bayi dan memakaikan pakaian bayi yang baru dibeli.

Pada pukul 18.30 wib, A. H. A. dan S. M. datang ke Yayasan Islamic Centre Jl. Asahan kab. Simalungun dengan tujuan untuk menitipkan bayi perempuan tersebut, namun berdasarkan keterangan pihak Yayasan Islamic Centre menolak atau tidak menerima penitipan bayi. Selanjutnya A. H. A. dan S. M. dengan menggunakan Sepeds Motor pergi ke arah kota Pematangsiantar.

Kemudian tepatnya dipukul 22.00 wib, A. H. A. dan S. M. dengan menggunakan Sepeda Motor sambil membawa kardus yang didalamnya bayi melintas dan berhenti di Jl. Mawar kel. Simarito kec. Siantar barat kota Pematangsiantar.
AHA dan SM meletakkan kardus yang didalam nya bayi yang baru dilahirkan nya tersebut di depan sebuah rumah warga dijalan Mawar tersebut

Oleh masyarakat Jalan Mawar menemukan bayi itu di dalam kardus dan membawanya ke rumah RT kel. Simarito bapak NAZARUDDIN. Saat bayi berjenis kelamin perempuan tersebut. dirawat ibu Herawati ( ibu RT Simarito ) .Jelas Rusdy kepada wartawan

READ  Polrestabes Medan Amankan 42 Kg Sabu Jaringan Internasional, 3 Tersangka Diamankan

Selanjutnya kata Rusdy Adapun peristiwa penangkapan terhadap sepasang kekasih tersebut Tepatnya di hari Selasa (01/Nop) kemarin. SM, ibu dari bayi tersebut datang kerumah ibu RT ,untuk meminta bayi tersebut.

Selanjutnya pihak dari pak RT Nazaruddin, melakukan kordinasi kepihak kepolisian SPKT Pematangsiantar, dengan seketikanya pihak kepolisian menangkap nya, untuk dilakukan proses penyelidikan dan penyidikan hukum terkait pembuangan bayi tersebut.

Dilakukan Visum terhadap SM, hasilnya sesuai keterangan dokter kandungan RSUD Djasamen Saragih dr Martha SPOG, diketahui bahwa SM kondisinya baru selesai melahirkan dalam rentan waktu seminggu yang mana hasil dari pemeriksaan tersebut yakni

1. Pemeriksaan payudara terdapat air susu keluar dari kedua payudara SM
2. Pemeriksaan perut teraba rahim membesar.
3. Pemeriksaan genitalia, terdapat darah dan liang kemaluan tampak robekan sepanjang 5*1*1 cm, Mulut rahim membesar terbuka sekitar 2 cm tampak darah keluar dari mulut rahim.

Adapun Motip pembuangan bayi tersebut ,Katanya disebabkan takut ketahuan sama orang tuanya. Tutup Rusdy Kepada Wartawan

Ditanya kepada Kapolres Pematang Siantar AKBP Fernando SH SIK MH dan Juga Kasat Reskrim AKP Banuara Manurung SH, Terkait saat melahirkan tersebut SM ngakunya sendirian tanpa dibantu oleh orang lain. Begitu juga dengan kronologi awal peristiwa, sesuai seperti yang disiarkan humas Polresta Pematang Siantar Kepada wartawan.

Apakah mungkin seorang ibu melahirkan sendirian, Dan menggunting tali pusarnya sendiri, tanpa diobati, lalu dibawah ke kota Pematang Siantar dengan mengendarai sepeda motor, dengan posisi belum diobati.

Apakah hal itu tentunya tidak menyebabkan,si ibu pendarahankah.? begitu juga dengan sibayi , setelah dilahirkan dari pukul 04.00 pagi , dengan kemudian lalu sibayi mereka bersihkan di mesjid Jalan Jawa pada pukul 18 00 wib.

READ  SAMBANGI WARGA DESA PARGAULAN, PERSONIL SAT BINMAS POLRES HUMBAHAS BERIKAN HIMBAUAN KAMTIBMAS

Selama dalam tempo 12 jam, dengan posisi terbungkus kain tanpa dibersihkan dengan air, Apakah si bayi tersebut dapat bertahan dengan tanpa tangisan pula, yang hingga tidak adanya orang mengetahui dan bertanya, tentang apa isi kardus yang mereka bawa. Selama dalam perjalani dari Sait Buntu menuju ke kota siantar. Tanya awak media kepada Kapolres Pematang Siantar

Jawabnya, ” Kata pelaku dia sendiri, tanpa adanya bantuan dari orang lain” Pungkasnya

Kemudian darpata dilihat dari awal mereka berangkat dari Sait Buntu memuju ke kota siantar, selama dalam perjalanan , Apakah mungkin sibayi tidak menangis selama dalam perjalanan Yang hingga menimbulkan kecurigaan orang lain, dan tentunya pasti bertanya tentang apa , isi kardus yang mereka bawa. tersebut. Pungkas
Seorang wartawan menimpali

Lanjutnya , Sesuai dari keterangan kronologis kejadian, sepertinya ada kemiringan didalam proses penyelidikan. Kasus ini, yang mana dengan tidak logikanya seorang ibu yang baru saja melahirkan dengan langsungnya dibawa berjalan degan mengendarai sepeda motor dengan,jarak tempuh yang begitu jauh.

Pastinya kalau menurut hemat saya
terindikasi ada bidan yang terlibat dalam proses kelahiran anak tersebut.Namun sayangnya pihak kepolisian tidak mengikut sertakan bidan itu dalam proses kelahiran sibayi dan juga dalam proses hukum yang harus ditegakkan. Agar tidak berulangnya kejadian kejadian seperti berikut.

“Saya selaku masyarakat mengharapkan keterbukaan pihak kepolisian dalam mengungkap sesuatu kasus kepada publik. Agar masyarakat semakin percaya kepada Polisi” Harapnya

Soalnya terkait kejadian itu, hngga berita ini berada di meja redaksi Kasat Reskrim AKP Banuara Manurung SH, belum juga mau memberikan komentar kepada wartawan.

(DENI S)