.
Toba For Indo || Simalungun, Tepatnya dihari Jumat (17/Des-2021) masyarakat yang berdekatan pemukimannya dengan Rel Kereta Api Km 37+0/1 petak Jalan Dolok Melangir-Pematang Siantar, Pondok Genteng Nagori Purbasari kec Tapian Dolok Kabupaten Simalungun “GEGER” terkait penemuan mayat dalam posisi
telungkup,dengan keadaan Badan dan Kepalanya terpisah.
Masyarakat-pun berbondong bondong datang kelokasi untuk menyaksikan penemuan mayat yang kepala dan badannya dalam keadaan terpisah. Kuat dugaan masyarakat dilokasi bahwa mayat tersebut Korban Bunuh Diri.
Tak lama berselang pihak kepolisian dari Sektor Serbelawan dipimpin Kanit Reskrim Iptu S Sagala,tiba dilokasi untuk melakukan evakuasi.
Sesuai informasi yang diperoleh dari Kapolsek Serbelawan AKP Yunus Siregar SH, membenarkan penemuan mayat tersebut.Sebutnya, bahwa sesuai hasil penyelidikan yang dilakukan pihaknya di TKP serta keterangan dari beberapa orang saksi bahwa korban, Murni Bunuh Diri.Dengan sengaja melindaskan kepalanya diatas rel kereta, sehingga akibat terlindas kereta api kepala dan badannya terpisah”.
Tegas Yunus kembali bahwa Korban saat ditemukan dalam keadaan posisinya telungkup kepala dan badannya terpisah dan korban memakai kemeja biru dengan mengenakan celana panjang berwarna cream.
Yunus juga menerangkan bahwa pihaknya di TKP menemukan Satu Unit Sepeda Motor Honda Yamaha Vega R, warna merah dengan nopol BK 6251 LI,
serta helm berwarna abu-abu dalam posisinya tergantung dikaca spion.Dan dari saku celana korban pihaknya menemukan kartu identitas korban.
Dan diketahui, korban berinisial I.K
seorang Karyawan PT STTC Penduduk Kelurahan Timbang Galung Kecamatan Siantar Barat Kodya Pematang Siantar.
AKP Yunus juga menjelaskan bahwa sesuai keterangan yang diperoleh
dari pihak keluarga korban,diketahui bahwa korban pada pukul 06.00 wib pamitan berangkat kerja dari rumah, menuju ke PT.STTC, yang berada di jln.Justin Sihombing Kecamatan Siantar Timur, Kodya.Pematang Siantar.setiba di PT.STTC Korban terlambat masuk kerja dan ditegur oleh mandor dan di suruh pulang oleh mandornya A/N Diki.
Setelah mandor PT.STTC menyuruh korban pulang,korban langsung pergi dan kemungkinan korban langsung menuju ke TKP untuk melakukan bunuh diri.
Selanjutnya Yunus menerangkan bahwa sesuai keterangan Keluarga korban, bahwa korban diketahui sedang mengalami depresi dan saat ini istrinya sedang mengalami sakit Kanker Payudara sehingga korban sering menyebut atau mengatakan kepada keluarga ingin bunuh diri saja
Dan untuk dugaan sementara motif kejadian, Korban mengalami Depresi dan diketahui istrinya saat ini sedang mengalami sakit kanker Payudara sehingga korban mengambil jalan pintas untuk menyelesaikan masalahnya dengan Melakukan Bunuh Diri,
Dan berdasarkan keterangan dari Pihak keluarga bahwa korban pernah dibawa berobat ke Klinik milik dr.Masjelita,Sp.KJ yang berada di Jl.Medan Pematang Siantar. Karena korban mengalami Depresi ( Gangguan jiwa) Pungkas AKP Yunus mengakhiri keterangannya.
Ditanya,mengenai apakah ada motip lain maka korban nekad melakukan bunuh diri seperti sedemikian.
“Nti kita selidiki lagi ya.Tutup AKP Yunus.Siregar SH./(Deni.S)
amitriptyline for vertigo
Very interesting topic, thanks for posting.Leadership