TobaForIndo.com |Pematang Siantar || Petugas Keamanan Lapas Kelas II A Pematang Siantar nyaris kebobolan, diketahui disebabkan dengan lemahnya petugas keamanan Lapas.
Hal ini terbukti dengan adanya 8 Orang WBP berusaha kabur dari dalam Lapas tersebut dini hari tadi (Kamis 16/Des-2021) pukul 03.00 wib.dengan berupaya menjebol Flapon Lapas
“Beruntung kejadian itu dapat langsung diketahui petugas jaga”.
Terkait adanya pelarian yang dilakukan WBP tersebut diduga ada keterkaitannya dengan perpindahan seseorang Napi dari Lapas itu.
Dikonfirmasi mengenai adanya dugaan pelarian yang dilakukan para WBP tersebut, KPLP Raymond Andika Girsang berpaling, menjawab pertanyaan yang dilontarkan media ini, KPLP menyebut kepada media ini bahwa tidak ada kejadian percobaan pelarian yang dilakukan WBP nya.
Ironisnya keterangan yang diberikan KPLP Raymond Girsang kepada media ini, dengan keterangan yang diberikan Humas Lapas Kelas II A Siantar, Daniel Tindaon sangat berbeda.
Sementara Daniel menjawab pertanyaan media ini dengan menyebut bahwa.
“tidak ada keterkaitannya dengan perpindahan seseorang WBP dari dalam lapas, Dan kini para WBP yang mencoba kabur, masih diTrafsel”. pungkas nya keawak media melalui chat Whatsaap.
Dilain sisi sesuai pengakuan dari seseorang WBP bahwa kejadian tersebut terjadi dikarenakan Lemahnya pihak pengamanan lapas dalam mengawasi para WBP.
“Siapa tidak takut bg,melihat KPLP yang sekarang ini,taunya anggar otot terus bang,kita melawan diancam kita dikirim ke Lapas Nusa Kambangan,ya jelas Down lah bang kami WBP disini”
Masalah penjagaan, lemahnya mereka bg,kurang nya kontrol mereka kepada kami,apa lagi disaat malam hari bang,pada tidur semuanya itu penjaga nya,makanya mereka mencoba kabur, dengan menjebol Flapon” Pungkas WBP kepada media ini pagi tadi (nama dan identitas WBP tersebut ter-rahasia).

(“Ada apa sebenarnya dijajaran lapas kelas II A Pematang Siantar, Kenapa ya berbeda jawaban KPLP dengan Humas dalam menjawab pertanyaan wartawan,
Tandasku”) (D.S/C.S)
overnight cialis delivery Proceedings of the 12 th World Congress on Fertility and Sterility Singapour, 1986, 9 51 57